Jaya olahraga korfball-Bogor 2015

Jaya olahraga korfball-Bogor 2015

Sabtu, 29 Agustus 2015

OLAHRAGA KORFBALL (BOLA KERANJANG) DI BANJARMASIN


Korfball diperkenalkan oleh Nico Broekhuysen pada tahun 1902 di Netherlands. Korfball dimainkan oleh delapan orang, terdiri dari 4 orang pria dan 4 orang wanita dalam satu tim. Korfball adalah satu-satunya olah raga di dunia yang benar-benar memadukan gender dalam sebuah tim dengan aturan yang diperlakukan sama, sehingga baik pria maupun wanita mendapat kesempatan yang setara. Saat ini Korfball memiliki lima puluh tujuh (57) anggota federasi di semua benua, Afrika, Amerika, Asia, Eropa dan Oceania. Organisasi Internasional yang mewadahi olahraga ini semula adalah International Korfball Bureau yang didirikan pada tahun 1924 oleh asosiasi Belanda-Belgia, dan kemudian dilanjutkan dengan pendirian International Korfball Federation (IKF) di Antwerp, Belgia pada tahun 1933.P ersatuan Korfball Indonesia (PKSI) Di Indonesia, olahraga Korfball ini diwadahi dalam organisasi Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI), yang telah resmi menjadi anggota IKF sejak tahun 1984.
Korfball dimainkan oleh dua tim, 8 orang (4 laki-laki, 4 perempuan), satu tim terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan. Laki-laki hanya boleh berhadapan dengan laki-laki, perempuan hanya boleh berhadapan dengan perempuan.
Sebuah pertandingan korfball terdiri dari dua babak, masing-masing 30 menit, dengan istirahat 10 menit di antara babak. Setiap tim memiliki pelatih tersendiri, yang bisa mengganti pemain selama pertandingan, bernegosiasi dengan wasit, membuat formasi untuk pertandingan dan menjaga semangat tim. Pada awal awal pertandingan salah satu tim memilih salah satu dari setengah lapangan. Salah satu tim akan membela zona mereka, dengan keranjang ‘mereka’ di dalamnya. Pemain membuat skor dengan melemparkan bola melalui keranjang lawan. Setelah dua gol, tim yang menyerang akan bertahan dan tim yang bertahan akan menyerang. Bola ukurannya sama dengan yang digunakan dalam sepak bola (sepak bola kaki/football/soccer) , tetapi lebih mudah dicengkram dan mental (hampir seperti bola basket). Dalam permainan ini tidak diperbolehkan men-tackle, memukul bola, atau mendrible bola (seperti basket ball, tidak diperkenankan), setelah memegang bola pemain hanya diperkenankan bergerak satu langkah.

Dalam perjalanannya keberadaan olahraga ini pernah populer di masyarakat Indonesia. Dengan demikian olaharaga ini menjadi salah satu olahraga di Indonesia. Namun seiring waktu, organsasi yang mewadahi yaitu Persatuan Korfball Seluruh Indonesia (PKSI) saat itu tidak dapat melaksanakan keberadaanya di Indonesia yang pada akhirnya olahraga ini saat ini tidak banyak dikenal di seluruh masyarakat Indonesia dari sabang sampai marauke. Maka PKSI kembali menunjukkan diri di Indonesia dalam kepemimpinan Ibu Lisa Rudianita legawati, SH. Saat ini PKSI memiliki 12 cabang provinsi DKI, DIY, Bali, Sumatera Barat, kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Terbentuknya kepengurusan PKSI di kota Banjarmasin provinsi Kalimantan selatan menunjukkan bahwa eksistensi olahraga korfball mulai nampak, sekalipun bagi masyarakat Banjarmasin olahraga ini masih sangat asing. Untuk dapat mempopulerkan, sekaligus sebagai bentuk sosialisasi serta mengenalkan kepada masyarakat Banjarmasin, maka diperlukan rintisan aspek dan infrastrukturnya. Salah satu upaya yang coba ditempuh pengurus PKSI kota madya Banjarmasin adalah merancang dan menyelenggarakan program-program kerja PKSI yang akan membantu tumbuh kembangnya olahraga Korfball di Kota Banjarmasin sehingga diharapkan dapat melahirkan atlit-atlit olahraga Korfball yang profesional dan tangguh serta membanggakan kalimantan selatan khususnya kota Banjarmasin tercinta.



korfball  jaya






atlit-atlit banjarmasin turut berlaga dikejurnas 2014

kegiatan program kerja PKSI pengprov kalsel